TUGAS
KESELAMATAN:
Semangat menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja telah menjadi perhatian perusahaan kelapa sawit di Indonesia. Sebagai upaya mematuhi regulasi yang diatur pemerintah dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan PP No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3). Masalah ini pun telah diatur dalam prinsip dan kriteria ISPO maupun RSPO.
Meski demikian, beberapa perusahaan kurang serius menjaga keselamatan dan kesehatan pekerjanya karena terhambat mahalnya produk alat pelindung diri. Paling utama, keselamatan kerja belum menjadi budaya utuh dalam kegiatan di kebun maupun pabrik sawit. Kondisi inilah yang membuat kecelakaan dan insiden kerja masih terjadi. Upaya menciptakan zero injury dan zero accident sudah diterapkan perusahaan kelapa sawit, lewat serangkaian kebijakan.
Inovasi perusahaan menciptakan kondisi K3 sangatlah dibutuhkan guna mengantisipasi timbulnya insiden yang terjadi. Sebab, harus disadari kecelakaan yang terjadi di perkebunan dan pabrik akan menciptakan dampak negatif kepada perusahaan. Tengok saja, dari kajian Lembaga Swadaya Masyarakat bernama Kelompok Pelita Sejahtera di Sumatera Utara pada periode 2009, yang menyebutkan kecelakaan kerja rentan terjadi di kegiatan panen, penyemprotan, dan pemupukan.
Dalam tulisan ini, tim SAWIT INDONESIA mewawancarai dua perusahaan kelapa sawit yaitu PT Hindoli dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (Grup Indofood Plantation) yang menerapkan implementasi budaya keselamatan dan kesehatan kerja atau dikenal istilah K3.
Di salah satu perkebunan sawit Sungai Lilin milik PT Hindoli, budaya keselamatan kerja telah ditanamkan semenjak kegiatan apel pagi. Ada enam prinsip zero injury yang wajib diucapkan dalam kegiatan tersebut. Dengan lantang, ikrar tersebut diucapkan yakni kami yakin bahwa cidera dan kecelakaan kerja dapat dicegah, kami mengutamakan kepentingan keselamatan di semua aspek bisnis, kami memusatkan perhatian pada pencegahan kecelakaan, kami memahami peranan bersama pada kecelakaan, kami merasa tidak puas bila “zero injury” belum tercapai, dan kami senantiasa meningkatkan upaya-upaya keselamatan
1. Bahaya pengoperasian alat berat saat pembukaan lahan.
Potensi bahaya:
- Alat tumbang, terguling, terjungkal ke depan.
- Pekerja tertimpa atau terjepit alat berat dan jatuh dari alat berat.
- Pekerja terkena runtuhan material yang diangkat alat berat.
- Pekerja tertabrak atau terlindas alat berat.
- Pekerja tersengat listrik ketika alat kontak langsung dengan saluran listrik tegangan tinggi.
Tips aman pengoperasian alat berat:
- Pastikan supervisor/pengawas melakukan pengamatan dan inspeksi area kerja sebelum memulai pekerjaan.
- Pastikan alat berat dalam kondisi layak dengan menggunakan formulir pemeriksaan yang sudah disiapkan.
- Pastikan alat berat hanya dioperasikan operator yang terlatih dan kompeten.
- Pastikan lintasan alat berat memiliki konstruksi pondasi yang kuat menahan beban, rata, dan stabil.
- Pastikan area kerja memiliki ruang gerak yang cukup dan bebas dari rintangan agar tidak membahayakan orang sekitarnya.
- Setelah selesai mengoperasikan alat berat, parkirkan alat berat di tempat datar dan aman.
- Periksa kembali semua sistem pengaman dan pastikan alat dalam keadaan aman.
- Operasikan alat berat sesuai prosedur keselamatan.
- Bila terjadi situasi darurat, segera laporkan kepada supervisor/pengawas lapangan tidak lebih dari 24 jam.
2. Gangguan binatang berbahaya saat pemupukan tanaman
Potensi bahaya: Terserang sengatan binatang berbisa seperti ular
Tips menghindar dari gigitan ular:
- Jangan lakukan kegiatan yang merusak habitatnya, seperti menginjak-injak atau menghancurkan sarangnya.
- Jika sudah melihat gerakan ular, menjauhlah dan menghindar agar ular tidak merasa terancam.
- Berhati-hati setiap melangkah dan selalu perhatikan sekeliling Anda.
- Gunakan APD seperti sarung tangan, baju berlengan panjang dan celana panjang, sepatu boot karet, dan APD lainnya yang diperlukan.3. Terpapar bahan kimia berbahaya saat perawatan tanaman
Potensi bahaya: Tertelan, mengenai kulit, dan/atau terhirup bisa mengakibatkan iritasi pada mata, kulit, dan/atau sistem pernapasan.
Tips aman menggunakan pestisida:
- Jangan makan, minum, atau merokok.
- Hindarkan debu, asap, uap, kabut semprotan, gas, kontak dengan mulut, kulit, atau mata.
- Gunakan alat pelindung diri (APD), di antaranya sarung tangan karet, apron, pakaian kerja/overall, baju berlengan panjang dan celana panjang, sepatu boot karet, kacamata debu, pelindung wajah, penutup kepala, topeng debu dan respirator.
- Jika terjadi kontaminasi, segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi, kemudian cucilah seluruh bagian yang terkena dengan air yang banyak.
Setelah bekerja dengan pestisida, cucilah:
- Tangan dan kulit yang terkena pestisida sampai bersih.
- Pakaian kerja, sepatu boot, dan APD lainnya secara menyeluruh sampai bersih terutama bagian dalam sarung tangan.
4. Tertimpa buah atau pelepah sawit saat pemanenan
Potensi bahaya: Tertimpa jatuhan buah atau pelepah sawit
Tips aman pemotongan pelepah sawit:
- Pastikan arah jatuh pelepah jauh dari badan Anda.
- Pastikan tinggi pisau dodos/egrek menjangkau pelepah yang akan dipotong.
- Gunakan APD berupa sarung tangan, kacamata safety, helm safety, dan safety boot.
5. Musculoskeletal Disorders (MSDs) saat pengangkutan buah sawit ke tempat penampungan hasil (TPH).
Potensi bahaya: cedera pada otot, tendon, ligamen, persendian, struktur tulang, dan sistem syaraf.
Tips meminimalkan cedera saat mengangkut buah sawit:
- Gunakan alat bantu mekanik yang sesuai sebisa mungkin.
- Buat perencanaan sebelum melakukan aktivitas Manual Material Handling (MMH).
- Lakukan aktivitas MMH di atas permukaan kerja yang rata dan stabil.
- Gunakan APD yang tepat sesuai aktivitas MMH yang akan dilakukan.
- Tempatkan beban sedekat mungkin dengan pusat tubuh. Semakin dekat beban, maka semakin kecil pengaruhnya dalam memberi tekanan pada punggung, bahu, dan lengan.
- Tempatkan kaki sedekat mungkin dengan beban saat mulai mengangkat dan usahakan dalam posisi seimbang. Tekuk lutut dalam posisi setengah jongkok sampai sudut paling nyaman.
- Hindari gerakan memutar atau posisi tubuh condong ke depan.
- Jaga kepala tetap tegak dan pandangan lurus ke depan.
- Usahakan untuk tidak mengangkat atau memindahkan beban melebihi batas.
- Memindahkan beban dengan mendorongnya jauh lebih aman daripada dengan menariknya
Komentar
Posting Komentar