TUGAS TJKT
NAMA : YOGI .S. RATU KADJA
KELAS: X TKJ 1
1. Microwave Link
PENGERTIAN MIKROWAVE LINK:
Selain itu dengan teknologi ini penyedia layanan internet nirkabel menggunakan tautan gelombang mikro untuk menyediakan akses internet dengan kecepatan tinggi tanpa menggunakan koneksi kabel. Perusahaan telepon juga menggunakan untuk mentransmisikan panggilan antara pusat switching melalui tautan gelombang mikro.
2.KOMPONEN MIKROWAVE LINK:
- Indoor Unit (IDU)
- berfungsi sebagai modulator-demodulator signal. Selain itu juga berfungsi sebagai forward error correction (FEC). Indoor unit biasanya di letakan dalam gedung.
- Outdoot Unit (ODU)
- berfungsi untuk melakukan konversi signal digital termodulasi yang mempunyai frekuensi dari rendah ke frekuensi tinggi. Daya Outdoor Unit dicatu dari Indoor unit melalui kabel koaksial.
- Antena
- antena berguna untuk mentransfer energi elektromagnetik dari ruang bebas ke saluran transimisi dan sebaliknya.
- Waveguide
- berguna untuk meminimalisir redaman (loss) yaitu salah satu kunci dari link microwave.
- Menara
- Digunakan untuk menompang Microwave Antena, perhitungan dalam jumlah antena dan beban total harus benar agar tidak melampaui kapasitas beban maksimum dari menara.
3.SALURAN PADA MIKROWAVE LINK:
Berikut ini beberapa saluran pada Microwave Link, saluran microwave dapat di bagi menjadi 3 kategori yaitu :
- Long Haul
- Long Haul memiliki frekuensi kerja 2-10GHz, dan pada kondisi iklim dan frekuensi yang normal dapat menempuh hingga rentang 45km - 80km. Frekuensi yang dipergunakan yaitu 2, 7, dan 10 GHz.
- Medium Haul
- Medium Haul memiliki frekuensi kerja 11-20GHz, panjang hop antara 40km dan 20km. Frekuensi yang digunakan adalah 13, 15, dan 18 GHz.
- Short Haul
- Short Haul menjangkau jarak paling pendek, dan bekerja pada jangkauan frekuensi tinggi (23-58 GHz). Frekuensi yang digunakan adalah 23, 26, 27, 38, 55 dan 58 GHz.
4. PENGERTIAN IP ADDREASS:
5.IP ADDRESS VERSI4 (IPV4)
- Mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak terpakai).
- Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
- Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
- Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
- Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti (penimbunan) akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
IPv6 (Internet Protocol version 6) adalah versi IP address yang menggunakan 128 bit. Ia terdiri dari delapan kumpulan angka dan huruf yang masing-masing merupakan representasi desimal 16 angka biner.
Contoh IPv6 adalah 2001:cdba:0000:0000:0000:0000:3257:9652. Atau, bisa ditulis lebih singkat 2001:cdba::3257:9652.
Dengan sistem 128 bit, ia dapat memiliki kombinasi hingga 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 alamat! Wow!
Tak heran, ia digadang-gadang akan menggantikan IPv4 yang hanya terbatas 4,29 miliar IP address saja. Jadi, jika kebutuhan IP semakin meningkat, tak perlu khawatir akan kehabisan IP address.
Sayangnya, saat ini penggunaannya masih 35% saja di seluruh dunia. Artinya, masih cukup banyak yang setia dengan IPv4.
Oh iya, ada juga IP address versi 5 atau IPv5. Namun, karena secara teknologi tak jauh berbeda dengan penggunaan sistem 32 bit-nya, IPv5 dianggap belum mampu menjadi solusi bagi keterbatasan IPv4.
Berikut beberapa kelebihan IPv6 selain ketersedian alamat unik yang banyak:
- Lebih Cepat — tak bergantung dengan NAT (Network-Address Translation). Hal ini membuat proses transfer data bisa lebih cepat.
- Lebih Efektif — memiliki ukuran routing table lebih sedikit dari IPv4. Ini membuat proses routing lebih tersusun rapi dan efektif
- Lebih Aman — dibekali kemampuan enkripsi untuk membuat proses pertukaran data lebih aman. Lalu, juga lebih siap menangkal serangan ke ARP (Address Resolution Protocol) yang bisa mengalihkan trafik dan memanipulasinya.
- Bandwidth Lebih Hemat — mendukung multicast sehingga membuat penggunaan bandwidth lebih hemat. Sebab, pertukaran data yang rakus bandwidth bisa dikirim ke berbagai tujuan secara bersamaan.
- Konfigurasi Lebih Mudah — Konfigurasi IP address berjalan secara otomatis sehingga jauh lebih mudah dan praktis.
- Lebih Cocok untuk Mobile — Koneksi pada perangkat mobile bisa lebih cepat. Sebab, koneksinya tak perlu melewati NAT yang akan memakan waktu.
Berikut beberapa kekurangan IPv6 dibanding IPv4:
- Kompatibilitas belum optimal — kebanyakan perangkat yang mengakses internet masih menggunakan IPv4. Jadi, dukungan infrastruktur dan jaringan IPv6 belum menyeluruh.
- Tren peralihan yang lambat — walaupun sudah dikenalkan sejak 1995, penggunaan IPv6 baru mencapai 35% saja di dunia
Komentar
Posting Komentar